Rabu, 01 Agustus 2012

BINGKISAN RAMADHAN (KUMPULAN SAJAK DAN SEPENGGAL HIDAYAH) Bag.1

BINGKISAN RAMADHAN (KUMPULAN SAJAK DAN SEPENGGAL HIDAYAH) Bag.1

oleh Gurindam Kelana pada 2 Agustus 2012 pukul 10:54 ·

Kata Pengantar
            Alhamdulillah puji syukur kehadhirat ALLAH SWT saya ucapkan atas selesainya penulisan buku ini tanpa ridho dan petunjuk dari-Nya mustahil buku ini dapat dirampungkan. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian buku ini.
Satu goresan pena dalam untaian bait puisi, syair dan sajak juga sepenggal kisah pencerahan diri.
Kisaran
Ramadhan 1433 H
Penulis
Iwan Sekop Darat
















Hamba ini
Aku bersujud dihamparan sajadah cinta
Aku meminta hanya kepada-Mu ya allah
Aku berdo’a setulus hati jiwa raga
Dengan hidayah limpahan-Mu ya allah
            Tunjukkan aku jalan yang lurus
Jalan yang Engkau ridhoi
Dengan karuniaMu aku memuja
Sepenuh jiwa
Reff**ya allah aku bersujud
Ampunkanlah sgala dosa ini
Ya allah aku berharap
Jadikanlah kelak hamba hina ini
Penduduk surga
                                                                        Cipt : iwan sekop darat
     ( lagu hamba ini dapat dilihat dan di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat )










“ Gema Ramadhan “
Kulit di gebuk
Talu-talu bertalu beduk
Ramadhan tlah tiba
Ramadhan di depan mata
Membasuh dosa
Melipat gandakan pahala
Bulan mulia seribu bulan
Penuh amalan
Bulan mulia seribu bulan
Penuh limpahan
Gema ramadhan
Berkumandang
                                                Ramadhan 1433 H
                                                            “ Pengakuan “
Tapak ini berdebu
Debu dari dosa
Dosa kalbu
Penyakit jiwa
Tapak ini bernoda
Noda dari nista
Nista rasa
Penyakit sukma
Membasuh dengan air mata
Biji tasbih do’a
Takwa mengiba
Kepada yang esa
                                                Ramadhan 1433 H
                                                            “ Pendosa “
Kapan terakhir kali aku menyebut nama-Mu
Aku sendiri saja lupa
Lupa pada sang pemilik nyawa
Aku terlena
Terlena di buai gemerlap dunia
Bagiku dunia segalanya
Ternyata aku salah
Aku khilaf
Ketika yang ku cari tak kunjung pasti
Ketika yang ku kejar  tak kunjung dapat
Ketika yang ku tunggu tak kunjung dating
Baru ku tersadar
Bisikan ramadhan mengingatkanku
Seorang hamba lemah dan tidak berdaya
Dihadapan-Mu
Menengadah do’a,ampuni aku
Tunjukkan aku jalan yang lurus
Jalan yang engkau ridhoi
                                                Ramdahan 1433 H
                                                            “ Puasa “
Aku bertanya pada emak
Apa itu puasa ?
Emak menjawab
Puasa adalah belajar !
Kembali aku bertanya
Bukankah di sekolah aku sudah belajar ?
Kemabali emak menjawab
Belajar tak selalu di dapat dari bangku sekolah !
Dengan penasaran kembali kulontarkan pertanyaan
Apa-apa saja yang di pelajari dalam puasa ?
Satu senyum keteduhan emak menjawab
Banyak !
Kembali emak menambahkan perkataannya
Belajar untuk menahan haus dan lapar
Belajar untuk jujur dengan diri sendiri
Belajar untuk menahan amarah
Belajar untuk lebih mendekatkan diri pada ilahi
Belajar untuk menahan hawa nafsu
Belajar untuk lebih meningkatkan ketaqwaan pada yang maha Esa
Belajar dan belajar
Yang bermuara pada zat yang paling mulia
Selagi kesempatan belajar masih ada
Selagi nyawa memeluk raga
Belajar tidak pernah ada habisnya
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                                        “ Pintu Akhirat “

Lantunan syahdu penyejuk jiwa
Lembar-lembar doa
Pengharapan
Dengung merdu bait aksara
Kalam dan sabda
Melebur dosa
Suara seindah suara
Tinggi bahasa
Rupa seindah rupa
Tinggi budaya
Kerat-kerat ayat
Ilmu makrifat
Mencari syafaat
Kelak, di pintu akhirat
                                                Ramadhan 1433 H
                                                            “ Ruh Jiwa dan Nyawa “
Genangan purnama bersimbah ramadhan
Memercik kemilau di anjungan jiwa
Memanggil ruh-ruh masa
Ruh,jiwa,dan nyawa
Linangan pelangi disemburat ramadhan
Sahut bersahut bertalu sukma
Menyeruh ruh-ruh masa
Ruh jiwa dan nyawa
Beritakan ramadhan tiba
Dari umbul-umbul kepala
Pembulu urat saraf semua
Dari ruang celah hati
Denyut detak sanubari
                                                Ramadhan 1433 H
                                    “ Perang “
Perang melawan nafsu sendiri
Perang melawan dentuman hati
Perang melawan amuakan rasa
Perang melawan kehendak asa
 Ialah jihad sejati
 Iilmu agama sebagai senjata
 Meredam segala gejolak jiwa
 Perang tetap lah perang
 Penuh dengan pengorbanan

                                                   Ramahdhan 1433 H
                                   “hikayat adam”
 Yang  pernah menginjak kaki di surga
Insan pertama di dunia
Berteman hawa
Tak jenuh setan dan iblis menggoda
Dari segenggam tanah
Dari segumpal darah
Di tiup ruh padanya
Di lebihkan akal fikiran dan budaya
Untuk lebih mengenal semua
Alam beserta isinya
Dan untuk lebih mengenal penciptanya
Agar bersujud kepada yang kuasa
Dialah
Nenek moyang manusia
                                                Ramadhan 1433 H
                                                “ Hikayat Hawa “
Sebagai bumi dari anak-anak adam
Sebelumtuntas perjanjian alam fana
Telapak sorga
Insan dengan kasih saying tak terhingga
Insan dengan lambing cinta yang abadi
Pengorbanan dan perjuangan yang tak terlukiskan
Keindahan dunia
Pesona surga
Ialah insan ibu pertama di dunia
Yang juga sangat berjasa
Di kehidupan-kehidupan selanjutnya
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                            “ Dengan Ramadhan “
Luruh segala rasa
Derai air mata
Disudut kelopak pendosa
Ternyata waktu masih ada
Untuk membasuh dan membilas dosa
Dengan ramadhan
Banyak yang harus disiapkan
Dibekalkan
Dalam amalan
Tiada satupun yang tahu
Hari ini esok lusa atau hari berikutnya
Karena yang hakiki tetaplah pasti
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                            “ Rasulullah “
Terlahir di antara zaman jahiliah
Disaat semua dosa di anggap hal yang biasa
Dengan julukan dipercaya
Pembawah risalah dan do’a umat manusia
Untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
Susah sungguh jalan yang dilewatinya
Terpaan cacian makian dan celaan
Dimana saat itu masih sulit menerima arti Tuhan
Dialah khalifah di bumi dengan KeRasulan
Dari mukzijat bacaan insan pedoman sampai akhir zaman
Yang pernah melakukan perjalanan hati
Dalam ridho zat yang maha tinggi
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                “ Arti Menahan “
Banyak hikmah yang dipetik dalam menahan
Dengan penuh kerelaan kelapangan dan keikhlasan
Amalan menjadi jembatan kebahagian
Dalam arti menahan di bulan ramadhan
Menjadi insan-insan yang beriman
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                “ Hikmah Puasa “
Pengemis berkata
Inilah kami yang jarang minum jarang makan
Dengan tiada harta meminta-minta
Barang satu dua hari coba engkau seperti kami
Maka kelak kau kan merasa
Bahwa sangat saying menghambur harta
Dan mengumbar nafsu belaka
Itulah salah satu diantara hikmah dari puasa
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                “ Lailatul Qodar “
Lailatus salam,lailatul baraqah
Malam kesejahteraan malam penuh berkah
Penuh keagungan malam kemuliaan
Dari keindahan malam yang lebih baik dari seribu bulan
Dengan kekhusyukkan
Lihatlah anugera tuhan
Dipenggalan ramadhan
                                                            Ramadhan 1433 H
                                    “ Syahid “
Yang berjuang mempertahankan agama
Terkapar
Mati
Yang membela agama
Terkapar
Mati
Yang mempertaruhkan jiwa raga demi agama
Terkapar
Mati
Yang menyeruhkan kebenaran agama
Terkapar
Mati
Deret-deret batu nisan
Terpancang
Hisab tiap-tiap insan
                                                                        Ramadhan 1433 H
                                    “ Tahmid “
Diantara hamparan tahiyat
Seru deru menderu memuji
Kebesaran sang jagat
Do’a rapal sunyi
Asmaul husna memenuhi rongga dada
Tengadah memuji nama
Kebesaran para pencipta
Bergulir berputar biji tasbih tiada henti
Ucap memagari
Menyerukan yang abadi
Sambung menyambung melewati
Di titian jalan suci
                                                                        Ramadhan 1433 H
                                                                        “ Zakiah “
Muara hati
Dari sabda ilahi
Bacaan suci
Kemurnian keagungan
Rahmat kesejahteraan
Dalam aturan bimbingan
Keikhlasan
Bersih membasuh dosa
Pengharapan tiada hingga
Takhim zakiah
Pintu hidayah
                                                                        Ramadhan 1433 H
                                                            “ Kuntum Doa “
Kuntum-kuntum do’a mekar di tepi taman sorga
Penuh warna harum semerbak wangi rupa
Wajah-wajah ahli surge
Menyirami kuncup kuntum mekar do’a
Pesonanya sampai ke dunia
Berlabuh di sukma
Kuncup mekar kuntum do’a
                                                            Ramadhan 1433 H
                                                “ Nur “
Mahligai nurani
Tirai-tirai kemilauan
Bias-bias kesucian
Makramat keimanan
Dalam tangkup keagungan
Cahaya pencerah jiwa
Sinaran menyirami sukma
Celah disisi rongga
Ruahan cahaya
Cahaya pancaran taqwa
                                                            Ramadhan 1433 H
                                    “ Keindahan Nama “

Ketupat di dalam nampan
Bersemat pulut dan lemang
Dengan sifat yang ar rahman
Limpahan rahmat kasih saying
            Dari dalam rahim
Tersebutlah kandungan
Dari yang ar rahim
Tersebutlah yang ar rahman
Bersemat manik-manik
Mutiara pualam sempurna
Dengan sifat al malik
Penguasa alam beserta isinya
Dikerat dan dihendus
Yang dikerat terbagi dua
Dengan sifat yang al quddus
Tiada cacat lagi maha sempurna
Semua disebut pualam
Dari permata sampai intan
Ia jua disebut as salam
Yang memberi keselamatan
Bersepuh dalam ubin
Bersisi di ujungan
Seteduh sifat al mu’min
Sang pemberi perlindungan
Sisi tepi yang dijalini
Berkelah merajut sutera
Arti dari al muhaimin
Dialah yang maha memelihara
Berkat baris-baris
Bersemat di aksara
Dengan sifat yang al aziz
Yang kuat maha perkasa
Makrifat yang di cabar
Hati yang kan terasa
Dengan sifat yang al jabbar
Ia lagi maha memaksa
Benang yang terlampir
Sutera di jalin ganda sulaman
Dengan al mutakabbir
Yang maha memiliki segala kebesaran
Saat akhil baliq
Tahu lah hak mana yang nista
Dengan sifat yang al kholiq
Dialah zat yang maha pencipta
                                                            “ Gurindam Ramadhan “
Sebagaimana hidup berbekal iman
Supaya mati membawa amalan
Sebaik bulan dari seribu bulan
Ialah hakikat bulan ramadhan
Hendaklah berpuasa dibulan ramadhan
Fitrah diri mensuci badan
Barang siapa yang mengagungkan ramadhan
Tahulah ia segala ilmu kemuliaan
Berpuasa dan menahan hawa nafsu
Suatu ketentuan dari hokum yang berlaku
Barang siapa yang berbuat kebajikan di bulan ramadhan
Tentulah segala amal dilipat gandakan
Selagi tiada ingkar semua masuk surga
Sekalipun berhenti atau singgah di pintu-pintu neraka
Bulan berkah penuh rahmat dengan segala pengampunan
Ialah bulan dari segala bulan hidayah ramadhan
Ramadhan mengingatkan hidup pada mati
Sebagaimana amalan yang lebih mendekatkan diri pada ilahi
                                                                                    Ramadhan 1433 H
                                    “ Thoharoh “
Bertayamun dari tapak debu meraup muka
Juga wudhu yang di usap membasuh rupa
Bersuci
Menghadap ilahi
Dengan kerelaan dan keikhlasan yang terpatri
Kerendahan hati
Bersujud di sajadah-sajadah bumi
Mengharap ridho zat yang maha tinggi
                                                                                    Ramadhan 1433 H
                                    “ As-Syam “
Tiada perang yang paling hebat
Selain perang melawan diri sendiri
Amukan dari siasat hawa nafsu sesaat
Segala cabaran diri
Ketetapan hati dimana rasa terkendali
Ditiap-tiap niat yang tersekat
Kehendak terkunci
Untuk fitrah dihadapan ilahi
Sang penguasa jagat
                                                                                    Ramadhan 1433 H
                                                “ Renungan Ramadhan “
Dari semua ilmu-ilmu dunia
Dari semua ilmu-ilmu agama
Dengan segala ilmu amalan
Dengan segala syariat keimanan
Puasa
Puasalah yang hanya kita dengan tuhan yang tahu
Tanpa siapa seorangpun yang tahu hal itu
Suatu cabaran diri
Dari kerajaan hati dengan hajat-hajat tersembunyi
Di relung sanubari
Sebagaimana hati menahan
Dari segala kehendak diri
                                                            Ramadhan 1433 H
                                    “ Bulan Ramadhan “
Syahrul ibadah
Syahrul gufran
Syahrul jihad
Syahrul fath
Syahrul qur’an
Dengan segala faedahnya
Dengan segala ampunan
Dengan segala redaman niat
Dengan segala kemenangan hikmah
Dengan segala ketinggian ilmu bacaan
Bulan ramadhan
Penuh rahmat kemuliaan
Kesucian dari keesaan
                                                Ramadhan 1433 H
                                    “ Akhir Zaman “
Keimanan yang di yakini
Entah kapan dating namun pasti
Rahasia zat yang maha tinggi
Akhir zaman
Ketaqwaan yang disuratkan
Dari bacaan kesuciaan
Hanya ia yang tahu kapan diserukan
Akhir zaman
Kiamat sudah dekat
Selagi hidup bertobat
Selagi pintu pintu belum tertutup rapat
Akhir zaman
                                                Ramadhan 1433 H


                                                “ Takbir “
Sahut menyahut bergema
Sepenuh rongga dada
Asma allah
Kebesaran dengan semua keagungan
Kebesaran dengan semua kemuliaan
Kebesaran dengan semua kesucian
Seru menyeruh ucap tiada lelah
Linangan air mata tiada sudah
Asma allah
Kebesaran dari segala kecintaan
Kebesaran dari segala kasih sayang
Kebesaran dari segala kerinduan
Ungkap rasa di bulir tetes air mata
Ruahan sukma di tangisan pilu jiwa
Saat berkumandang
Asma allah
                                                            Ramadhan 1433 H
                                    “ Anta Tarooni “ ( Enngkau Melihatku )
Aku bersedekah
Engkau melihatku
Mereka melihatku
Semua melihatku
Aku berzakat
Engkau melihatku
Mereka melihatku
Semua melihatku
Aku sholat
Engkau melihatku
Mereka melihatku
Semua melihatku
Aku memberi
Engkau melihatku
Mereka melihatku
Semua melihatku
Aku berpuasa
Engkau melihatku
Engkau melihatku
Engkau melihatku
Kecuali mereka dan semua
Hanya engkau yang tahu dan melihatku
                                                               Ramadhan 1433 H
                                       “ Bidaakhil ( di dalam ) “
Amalan di dalam hati
Ialah puasa
Belajar menahan diri
Dari niat niat yang berkuasa
Amalan yang tersembunyi
Ialah puasa
Berusaha meredam gejolak diri
Dari tingkat-tingkat nafsu dunia
Amalan yang penuh keyakinan hakiki
Ialah puasa
Berikhtiar memagari
Dari sekat-sekat ruang rasa
Amalan di kemulian yang suci
Ialah puasa
Perlawanan hidup mengenang mati
Dari ilmu-ilmu aturan agama
                                                   Ramadhan 1433 H






BERPUASA DI BULAN RAMADHAN
                                                               Cipt : Iwan Sekop Darat
Berpuasa di bulan puasa
Salah sattu rukun islam
Berpuasa di bulan ramadhan
Dapat menyehatkan badan
Berpuasa di bulan ramadhan
Kewajiban umat islam
Berpuasa di bulan ramadhan
Tidak minum tidak makan
Berpuasa menahan diri
Dari marah dan benci
Berpuasa melatih diri
Terpuji
Reff*dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari
Berpuasa dalam sehari
Kita melatih diri
Satu kewajiban
Untuk umat islam
Berpuasa di bulan ramadhan
Memenuhi panggilan tuhan

(lagu tersebut dapat dilihat dan di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat )










                                                   “ Diperantauan”
Puasa tahun ini
Seperti tahun-tahun sebelumnya
Aku masih diperantauan
Rindu aku kampong halaman
Menyambut ramadhan
Dengan keluarga dan handai tolan
Bersenda gurau dengan kawan-kawan
Saat berbuka
Emak mempersiapkan makanan
Pada tiap-tiap hidangan
. . . . .emak……..
Aku masih diperantauan
Rindu pulang
Bertemu dan berkumpul bersama handai tolan
Barang pun hanya semalam
                                                   Ramadhan 1433 H
                                       “ Maaf Lahir Bathin “
Hatur maafku lahir bathin
Walau hanya dari ketik kata
Dari alat saluran hambatan bebas angkasa
Hatur maafku lahir bathin
Walau hari ini
Tiada bias bersujud bersimpuh di tapak kaki sorga
Aku mohon maaf lahir bathin
Minal aizin walfaidin
                                                   Ramadhan 1433 H
                           “ Sajadah Padang Hijau “
Hamparan padang hijau
Titik embun belum usai mengusap rerumputan
Takbir menggema di rumpun ilalang bergoyang
Semua memuji kebesaran sang kholiq
Gelar-gelar sajadah
Di hamparan rerumputan padang hijau
Bersujud bertahiyat di awal pagi surge mengkilat
Di hari kemenangan
Di atas sajadah padang hijau
                                                               Ramadhan 1433 H
                           “ Kite Balek Kampong “
                                                                           Cipt : Iwan Sekop Darat
Balek kampong 2x
Jumpe ayah emak kite balek kampong
Balek kampong 2x
Riang hati tak terkire balek kampong
Jumpe saudare kandong
Juge kawan sekampong
Rindu hati membubong
Hari raye di kampong
Reff*Balek kampong 2x
Jumpe ayah emak kite balek kampong
Balek kampong 2x
Riang hati tak terkire balek kampong
Biar pakai pompon penteng balek kampong
Balek kampong
Baju kurong sarong balek kampong
Oi jangan bingong jangan termenong
Apelagi duduk tejangkong
Kalau naseb algi untung
Kite balek kampong
Biar naek sampan jungkong
Apelagi naek pompon
Biar pon pakai pelampong
Yang penteng balek kampong
Baju kurong pakai sarong
Rindu jumpe ngumpol di kampong
Kite balek kampong

(lagu tersebut dapat dilihat dan di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat)
                           “ Syair Ramadhan “
Dinukilkan dari antara bulan
Keindahan melebihi seribu bulan
Ialah ramadhan bulan penuh amalan
Penuh rahmat hidayah karunia tuhan
Berusaha menahan dalam berpuasa
Bukan hanya bertahan makan atau dahaga
Namun jua hati berpuasa dari nafsu dunia
Satu amalan dari hamba yang taqwa
Bulan ramadhan bulan penuh berkah
Dimana kembali dalam kemulian fitrah
Tiada henti takbir bersila di sajadah
Mengagung asma dengan tangan tengadah
Petiklah hikmah bulan ramadhan
Mendidik hati memagar badan
Menjadikan diri lebih tauladan
Faedah bulan ramadhan yang di amalkan
                                                     Ramadhan 1433 H
                             “ Arti Hidup “
Jauh sudah jalan dahaga pun terasa
Panjang sudah masa dahaga pun menerpa
Persimpangan dan belokan di lewati sudah
Beberapa tikungan tiada berubah
Meraih cita harta kuasa dan tahta
Semua di raup agar merasa sempurna
Adakah itu semua tujuan hidup insan
Dengan semua kemegahan dan kemewahan
Belajarlah menahan dalam berpuasa
Niscaya tahulah faedah yang berguna
                                                               Ramadhan 1433 H

“ Maaf yang Tertunda “
Aku yang tiada sempat memindah kata
Berujar sayup samar-samar
Dulu jua rasa ini bergetar
Kata maaf yang kini tertunda
Halus riak buih ombak berdesiran
Gemelugut camar memecah sunyi
Meniti buih di senja hari
Dari semua tiada patut di sesalkan
Sekalipun terlambat masihkah maaf itu ada
Selagi dosa belum kering air mata
 Selagi nista belum genang air muka
Kini ramadhan kembali tiba
Membasuh membilas luka dosa
Mengharap pengampuan dari maaf yang tertunda
                                                     Ramadhan 1433 H
“ Aku Jua “
Yang terangkai dari kata usap jiwa
Yang terlerai dari ucap hela sukma
Yang tertikai dari desah deru raga
Aku jua
Yang tergenang dari raup kunyah rasa
Yang mengambang dari sila gelugut asa
Yang terenggang dari dekap balut karsa
Aku jua
Tepak sirih berjajar
Kacip pinang di belah dua
Kepak lirih ujar
Lancip angan di angkasa
                                         Ramadhan 1433 H
                 “ Ilmu “
Akal membaca pikiran
Selidiki hati
Penuh misteri
Ilmu amalan
Budi melihat bahasa
Laku bersopan
Ujar bersantun
Ilmu agama
Naluri mengecap rasa
Di lajur keindahan
Di jalur kemilauan
Ilmu dunia
Ilmu segala ilmu
Berdasar dari yang satu
Sang pemberi tahu
                                                   Ramadhan 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar