Sabtu, 14 Juli 2012

BUIH DEBUR RIAK CINTA Bag. III

BUIH DEBUR RIAK CINTA Bag. III

“Karna Cinta”
Laga sabung jiwa
Menang jadi arang
Kalah jadi abu
Karna cinta
Mata jadi buta
Bertarung
Terbujur kaku
Gila cinta

                        Akhir 2012

                        “Doktrin Cinta”
Ajaran ajaran sukma
Cabaran jiwa
Marwah rasa
Azas-azas hati
Mendasar sanubari
Bersifat hakikih
Politik cinta
Bersistim asmara
Di luahan rasa
                                    Akhir 2012

                        “Tamsil Cinta”
Laksana cemara di pucuk hijau daunnya
Selaksa mutiara yang indah
Ketika cinta menyapa
Rasa tak kunjung sudah
Bagai petir menyambar disiang hari
Ibarat berkaca di air keruh
Ketika rasa tersakiti
Haru pilu luruh
Seumpama laksmana yang hilang kemudi
Andai bunga kembang tak jadi
Merana di ujung makna abadi
Hidup hampa rasa mati
                                    Akhir 2012
                                    Merana Hatiku
                                                                        Cipt: Iwan Sekop Darat
Merana….
Merana hatiku
Laksana sembilu
Menghujam di jantungku
Kecewa…
Kecewa batinku
Selaksa empedu
Pait dirasakan
Ho… o … o … aku rindu
Padamu merindu
Ho… o … o … slalu ingim bertemu
Bertemu selalu

Biarlah semua
Merana kurasa
Kecewa di dada
Di rudung asmara

( Lagu merana hatiku dapat dilihat dan didengar di youtube di pencarian Iwan Sekop Darat)



                                                “Madah Cinta”
Luluh seroja berbunga gambir
Diambil seruas sirih berpanjang
Di sanggul elok putrid raja
Berhampar nilam merajut sutra
Serpih langkah musafir
Tanpa ruas sudut dan ruang
Akan madah kata pembuka
Sekapur sirih berandai makna
Risau terantak rasa
Berkisar tuas selaksa
Berkilau di peluk mata
Bersinar dalam jiwa
                                       Akhir 2012
                           “Luahan Rindu”
Luahan rindu bayang badan
Bagai merindu tak bertuan
Di bilur bening mata
Menyengat hening rasa
Jua pasak yang menyemat kalbu
Tiada sesak berselimut ragu
Yang berakhir pilu
Untung pa di kenang selalu
Bagai menanak nampan
Ia kan merusak badan
Pada janji semu palsu
Kelak kecewa berakhir pilu
Pandai hati meniti rasa
Di dalam ruang cinta
                                       Akhir 2012




“Senandung Rindu”
                                       Cipt : Iwan Sekop Darat
Dari cinta di hati
Hanya kau ku miliki
Bersama sampai nanti
Akan kisah abadi
Dari senandung rindu
Ku ciptakan untukmu
Bersama kan selalu
Arungi laut biru
Berharap kan selalu bersama
Dalam suka dalam duka
Di penghujung akhir usia
Di senja menutup mata
Reff*semoga cinta selamanya
Setia dalam dada
Walau waktu walau masa memisahkannya
Selagi waktu yang tersisa
Dengar senandung rindu
Lagu cinta yang ku tulis untukmu
Di penghujung usia
Sampai menutup mata
Kenangan kisah cinta
Abadi selamanya

  ( lagu senandung rindu dapat di lihat dan di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat )



                           “Habibi”
Ya,,,habibi
Kekasih hati penyenjuk jiwa
Sabda dari ayat-ayat do’a
Tengadah membasuh suci
Ya,,,habibi
Hajat hakiki pelebur dosa
Insan-insan pendusta
Dari kalam yang terpatri
Ya,,,habibi
Risalah penuntun dunia
Sunah-sunah agama
Aturan semula jadi
                                                   Akhir 2012
                           “Langgam Cinta”
Lantunan jiwa
Dari rupa bentuk suara
Untaian syair
Dari kisah tiada akhir
Getar nada rasa
Tabuhan gelora asmara
Ritme cinta
Bubuhan rindu,benci dan curiga
Membaur di wadah
Gubahan indah
                                                   Akhir 2012
                           “Permata Khatulistiwa”
Kecubung rindu
Membumbung
Kilauan cahaya
Batu dunia
Merah delima
Pengikat sukma
Sebening kuarsa
Indah cinta yang di rasa
Permata-permata khatulistiwa
Yang dimiliki anak bangsa
Di jaga segenap jiwa raga
Dengan titik darah yang tersisa
                                       Akhir 2012
                           “Kudus”
Di kesucian cinta
Di kemurnian rasa
Hanya satu sang pencipta
Di kesucian niat
Di kemurnian hayat
Hanya satu sang penguasa jagat
Di kesucian hati
Di kemurnian sanubari
Hanya satu yang hakiki
Penguasa umat, dari bumi sampai akhirat
                                       Akhir 2012
                           “Fase Cinta”
Tingkatan-tingkatan rasa
Gemuruh jiwa
Dalam alunan kisah cinta
Kasih saying yang tercipta
Masa-masa keinginan
Kehendak keindahan
Bagai lautan tak bertepian
Bermunajat keikhlasan
Kembang-kembang hati
Di kuncup rasa mekar bersemi
Harum mewangi di sanubari
Merajut hari menggapai mimpi
                                       Akhir 2012
                           “Badai”
Prahara menerpa
Amukan cinta
Porak porandakan hati
Luka menganga onak dan duri
Terpaan ganas
Terjangan buas
Cinta kandas
Di gulung lepas
Goncangan dasyat
Gempa teramat
Hati tersayat
Dari kisah sekerat
                                       Akhir 2012
                           “Cindai”
Selampit menjalin cinta
Anyam berganda pada sutra
Limar indah cindai laksamana
Perisai cinta bentang rasa
Di rajut tenun aksara
Dari benang-benang asmara
Menisik di kerlip mata
                                         Akhir 2012
                           “Ada Cinta”
Kilat mengkilap kerling mata
Ada cinta
Buih membelah angkasa
Ada cinta
Dalam hati ada rasa
Ada cinta
Lebu melebur detak kata
Ada cinta
Biduk haluan memecah sukma
Ada cinta
Dalam dada penuh gelora
Ada cinta
Letup meletup pijar sukma
Ada cinta
Hamparan permadani mutiara kata
Ada cinta
Dalam jiwa gejolak asmara
Ada cinta
                                       Akhir 2012
                           “Pertarungan”
Tempurung rasa di tangkup hati
Kadang merana kadang kecewa
Terluka tersakiti
Lempeng lempung tanah rasa
Kadang gembira kadang bahagia
Berpijak di aksara
Derap baris lascar jiwa
Perjuangan pengorbanan
Arena gelanggang cinta
Yang dimenangkan
                             Akhir 2012
                 “Ujar”
Bakul butir padi
Sekam terisi
Rasa terkhianati
Hati tersakiti
Keranjang pualam intan permata
Kisan insan di dunia
Berharap meraih cinta
Hidup bahagia
Tepak sirih tembaga lalu
Segudang rayu
Di hati yang merindu
Berengkuh syahdu
                             Akhir 2012
                 “Arti Cinta”
Arti cinta dari jiwa
Pancaran rasa
Berujung rasa
Arti cinta dari hati
Pijaran sanubari
Kisah abadi
Arti cinta dari rasa
Pancaran jiwa
Pijaran hati
Di dalam sanubari dari kisah yang abadi
                             Akhir 2012
“Horizon Cinta”
Di kaki ckrawala
Telapak langit
Tergenang horizon cinta
Batas pandang ujung laut
Dan di antara langit dan bumi
Terbentang horizon cinta
Seindah nuansa
Rindu di jalin rakit
Menggenggam hasrat gelora
Rias rindang membalut
Sekelumit selimut hati
Paduan keindahan rasa
Horizon cinta
                                       Akhir 2012
               “Ruh”
Penyuara cinta
Aku ruh
Berseluruh rasa
Pelipur duka
Aku ruh
Bergemuruh dada
Pengikat sukma
Aku ruh
Berparuh masa
Pengantar kata
Aku ruh
Bersikukuh raga
Penghapus dahaga
Aku ruh
Bertasamuh do’a
                           Akhir 2012
                                       “Giwang Asmara”
Lempengan emas mengikat sebutiran intan
Perhiasan dunia pendengar rupawan
Kadang suara membalut bertian
Tak jarang mutiara di selimut kuningan
Menghias wajah di subang giwang
Lekuk permata membentang
Semburat bimbang
Riuh rendah berkumandang
Giwang asmara
Pengikat sukma
Dari deru debur ombak cinta
Mufakat rasa
                           Akhir 2012
               “Sang Hayat”
Gemelugut berwarangka
Membelah aksara
Penggalan kata
Dalam jiwa
Karimah padanan kalimat
Mengaliri semburat
Sekat sekerat
Dalam niat
Sapuan kuas selaksa
Seumpama rupa
Laksana rupa
Laksana suara
Dalam rasa
                                       Akhir 2012
               “Rindu Padam”
Kau aku memacu rindu
Di padang gersang rimbun hati
Di hentak hembus bayu
Terpaan using yang meniti
Keram kebas wajahpun pias
Lirih ucap tiada pandang
Reguk asmara bertaruh puas
Adakah rasa itu berkumandang
Erangan sebut bimbang
Dalam himpun aksara
Temaram berkabut bintang
Kelam mengayun rasa
                                       Akhir 2012
               “Maaf”
Maaf hanya itu kata yang bisa ku ucap
Bukan aku tak sayang apalagi tak cinta
Jangan kau Tanya kenapa
Karena sulit bagiku tuk mengungkapkannya
Mungkin dengan maaf itu lebih baik di antara kita
Semoga suatu saat kau kan mengerti
Terkadang cinta tiada saling memiliki
                                       Akhir 2012
               “Gema”
Hanya rayuan semata
Ingin memetik bulan
Ingin memanjat bintang
Hanya igauan senja
Menagrungi luas samudera
Membelah bumi dan angkasa
Hanya aluran asmara
Belahlah dada ini
Ambillah nyawa ini
Hanya untuk pembuktian cinta
Segitu hebatkah cinta ?
                                       Akhir 2012
               “Tanpamu*Denganmu”
Aku tanpamu seakan hidup terasa hampa
Aku tanpamu seakan  mati rasanya
Aku tanpamu seakan bumi berhenti berputar
Aku tanpamu seakan hari berhenti bertukar
Aku tanpamu seakan butir pasir yang berserai di pantai
Aku tanpamu seakan deru bayu yang tida terlerai
Aku tanpamu seakan hilang semua gairah
Aku tanpamu seakan tergenang semua resah
Denganmu aku bahagia
Denganmu indah ku rasa
Denganmu tahu aku cara menyinta
                      Akhir 2012
“Dengan Atau Tanpamu”
Begitu sakit penghianatan ini
Sulit bagiku bernafas sesak terasa
Kau yang ku cinta berdusta
Menduakan rasa mencintainya
Dengan atau tanpamu tetap takdir ini harus ku terima
Dengan atau tanpamu hidup ini belum berakhir
Dengan atau tanpamu semua kisah belum usai
Dengan atau tanpamu aku tetap lah pecinta sejati
Dalam syair yang terlerai
                           Akhir 2012
“Buih Debur Riak Cinta”
Buih-buih rasa meniti kata
Debur-debur asmara bergejolak di aksara
Riak-riak cinta bergelora di dada
Aku cinta
                                       Akhir 2012
Raih asa pelipur lara
Menyentakkan alam fana
Buih rasa debur asmara
Riak cinta aku terlena
Mengentakkan alam fana
Di buai tembang dunia
Riak cinta aru terlera
Dalam aluran kedung jiwa
Dibuain tembang dunia
Menata silaunya surya
Dalam alunan kidung jiwa
Bertahta kemilauan cahaya
Menata silaunya surya
Bertadah tempahan bata
Bertahta kemilauan cahaya
Seindah mutiara kata
Bertadah tempahan bata
Melebur sibak cerita
Seindah mutiara kata
Buih debur riak cinta
Melebur sibak cinta
Tuas-tuas terpatri
Selaksa pualan jadi
Melerai kata
Buih debur riak cinta
Di istana sanubari
Pada singgasana hati
Merajai rasa
                                Akhir 2012
Aku terombang-ambing di rasaku sendiri
Pada buih debur riak cinta
Di lautan rasa aku hilang kemudi
Aku terkatung-katung parah
Pada buih debur riak cinta
Di samudera rasa aku hilang arah
Aku tertatih-tatih sekarat
Pada buih debur riak cinta
Di hulu rasa aku tersesat
Aku terhempas-hempas terpaan
Pada buih debur riak cinta
Di muara rasa aku karam



     Akhir 2012


“Juwita Puspita Hati”
                                         Cipt: Iwan Sekop Darat   

Ku dekap dirinya
Ku gapai cintanya
Dia mempesona
Slalu dipuja
Barulah sekarang
Rasa itu dating
Membuatku bungkam
Seperti karang
Bukan sengaja
Cinta di dada
Tulus setia padanya
Kaulah juita puspita hatiku
Kan percayalah dan jangan kau ragu
Kau lah jelita belahan jiwaku
Yakinlah engkau ku pasti milikmu

(lagu Juita Puspita Hati dapat di lihat dan di dengar di Youtube di pencarian Iwan Sekop Darat)


                                    “Rindu Redam”
Terhempas cinta terenggut benci
Terluka tertoreh sembilu
Dari kisah liku liku
Bahtera bunga mimpi
Tercerai kasih tergenggam dendam
Membara menyeruak dada
Melebar hingga menganga
Mengubur rindu redam
Terberai saying terpeluk berang
Pelipur cerita semu
Kenang kisah sedih pilu
Angan hilang melihat baying

Akhir 2012

                                    “Shahwat”
Basah bibir mencuat
Ku kecup nikmat
Gelit urat sarap
Jemari usap
Sahut menyahut desah birahi
Meraih mimpi
Kejar-mengejar muslihat
Tiada penat
Namun ingat
Semua sesuai niat
Menurut makramat
Seusai akad
                                                Akhir 2012

                        “Kaidah”
“Aku yang menanti jawaban tak kunjung pasti
Apakah ini cabaran yang engkau beri
Menguji hati
Aku yang bertanya semua harap sukma
Apakah ini cobaan ku terima
Menguji rasa
Aku yang meminta pilihan cinta
Apakah ini derita yang ada
Menguji jiwa
Aku yang bertadah kerelaan
Apakah ini keiklasan
Menguji iman”

“ Dalam diam aku tergenang
Dalam bimbang aku mengambang
Diam bimbang ku tergenang ku mengambang
Dalam desah ku terlena
Dalam resah ku terpana
Desah resah ku terlena ku terpanah
Dalam hening ku hampa
Dalam bening ku hanya
Hening bining ku hampa ku hanya
Dalam cinta ku buta
Dalam asmara ku luka
Cinta asmara ku buta ku luka
Dalam cerita ku terlarut
Dalam kisah ku terhanyut
Cerita kisah ku terlarut, ku terhanyut

                                    Akhir 2012

                                    “Kekuatan Cinta”
Dari nada aksara
Bersanggah di tiang – tiangnya
Merajut menyulam kata
Ke kuatan cinta
Dari makna bahasa
Bersandar di pilar – pilarnya
Merangkai tenunan aksara
Kekuatan cinta
Dari kaidah kata
Berpeluk dianjungannya
Mengarungi bahtera
Kekuatan cinta

                                                Akhir 2012

                        “Bila Rasa Hati”
Badai menerpa
Prahara melanda
Lululantakan rasa
Porak porandakan hati
Kilat menyambar
Petir menggelegar
Hancur leburkan rasa
Lintang pukang hati
Alam bergejolak
Bumi menggelegak
Cerai berai rasa
Haru birukan hati
Kehendak berserak
Keinginan berderak
Hitam legamkan rasa
Basah kuyupkan hati
Angan melayang
Mimpi terbuang
Kering kerontangkan rasa
Kusak kusukkan hati

                             Akhir 2012

                        “Tak Mengapa”
Tak mengapa jika engkau tak suka
Dari pada batin ini tersiksa
Lebih baik ku ungkapkan saja
Tak mengapa jika engkau takcinta
Dari pada hati ini selalu bertanya
Lebih baikku utarakan saja
Tak mengapa jika engkau tak merasa
Dari pada rasa ini membabi buta
Lebih baik ku jelaskan saja

                                                Akhir 2012

                                    “Bukan Penghalang”
Jarak yang terpisah
Terhalang gunung dan samudra
Membentang lautan dan daratan
Tak membuat hati ini jauh
Tiada penghalang baginya
Mengayuh kerinduan
Masa silih berganti
Hari-hari meniti waktu
Detik berpacu sangat cepat
Tak membuat rasa ini mengingkari
Bersemayam bilik rindu
Cinta teramat sangat
                             Akhir 2012
                        “Pengemis Cinta”
Keeping – keeping lembar jiwa
Mengiba rasa
Mengemis asmara
Tengadah cinta
Kusut di sudut jalan
Lusuh di persimpangan
Kumuh di tikungan
Mengharap cinta
Belas kasih asa
Meratap rasa
Di wadah asmara
Mengiba cinta

                                    Akhir 2012

“Pendusta Cinta”
Tapak – tapak dosa
Jejak kaki nista
Pendusta cinta
Sepak terjang rayu
Dayu mendayu cumbu
Pendusta cinta
Segala tipu muslihat
Semu siasat
Pendusta cinta
Pendusta cinta
Penghianat cinta

          Akhir 2012

                        “Inilah Aku”
Apa buktinya cinta
Kau bilang sayang
Sedang hati engkau bimbang
Apa buktinya suka
Kau bilang cinta
Sedang rasa engkau gamang
Apa buktinya kesetiaan
Kau bilang slamanya
Sedang rindu engkau karam
Jangan pinta aku menjadi apa yang kau mau
Karna inilah aku
Dengan segala kelemahan dan kekurangan
Dan aku malu
Menjadi orang yang bukan diriku
Berselimut berpura-pura

               Akhir 2012

                                    “Ku Akui”
Ku akui aku suka
Namun bukan begini caranya
Ku akui aku cinta
Namun bukan begini kelak akhirnya
Ku akui aku rindu
Namun bukan begini nanti ujungnya
Ku akui aku suka cinda dan rindu
Ku ingin yang wajar wajar saja
Apa adanya
Tanpa ada yang palsu
Bersulam sentuh
                        Akhir 2012

                                    “Kalbu”
Kalau aku boleh meminta
Hanya satu yangku pinta
Menyayangimu dan mencintaimu segenap jiwa dan raga
Kalau aku boleh meminta
Hanya satu yang ku pinta
Merangkai hari bahagia bersamamu penuh ceria
Kalau aku boleh meminta
Hanya satu yang ku pinta
Mengarungi bahtera dengan mu selamanya
Kalau aku boleh meminta
Hanya satu yang ku pinta
Menatap surya gemilang bersamamu di rembang senja
Kalau aku boleh minta
Hanya satu yang ku pinta
Mencintai mu sepanjang masa sampai akhir hayat menutup mata
Hanya satu yang ku pinta
Sekalipun mati aku tetap cinta

                                    Akhir 2012

                                    “Cinta Mati”
Dari semua yang kau punya
Aku suka
Pancaran pesona
Aku cinta
Apapun yang engkau pinta
Aku rela
Apapun yang engkau mau
Aku setuju
Semua tentangmu
Aku rindu
Suatu hal terindah dalam hidup ku
Dapat mencintai mu
Sungguh rasa hati
Cinta mati

                                    Akhir 2012

                        “Harga Mati”
Tak di tawar lagi memang inilah adanya
Tak di tambah lagi memang inilah sukatnya
Tak di kurang lagi memang inilah takarannya
Tak dig anti lagi memang inilah kenyataannya
Tak di kerat lagi memang inilah ketentuannya
Tak di bagi lagi memang inilah persyaratannya
Harga mati
Tak kenal solusi
Tak kenal kompromi
                                    Akhir 2012
                                    “Coretan Cinta”
Penjumlahan aksara
Pengurangan kata
Menghasilkan gejolak jiwa
Pembagian rasa
Perkalian asmara
Menghasilkan gelora cinta
Penafsiran sukma
Perhitungan makna
Menghasilkan gemuruh dusta

                                    Akhir 2012

                                    “Takut Jatuh Cinta”
Aku takut jatuh cinta
Jatuh di lembah rasa
Jurang terjal kawah hatimu
Aku takut jatuh cinta
Terjerembab di lubuk rindu
Bertekuk lutut tak berdaya
Aku takut jatuh cinta
Terjungkal di palung mata
Relung kalbu jiwamu
Aku takut jatuh cinta
Karna aku sadar
Kau bagai kilau intan pemata
Sedang ku hanaya
Buih debur riak cinta

                           Akhir 2012

                                    “Bumi Cinta”
Hijau membentang di hamparan nusantara
Permadani kemilauan dunia
Di antara kutub selatan dan utara
Di garislintang dan garis bujur
Bumi cinta
Biru mengambang nuansa persada
Haluan kemudi nahkoda
Di hulu muara laksamana
Potensialam kaya raya
Bumi cinta
Merah tergenang di lintasan katulistiwa
Kawah puncak gunung yang membara
Tanda ke suburban yang merata
Insane – insane besahaja
Bumi cinta
Putih bersih lembar jiwa
Beragam adat budaya
Rendah hati santun bahasa
Akhlak mulia tutur kata
Bumi cinta

               Akhir 2012

                                    “Pahlawan Cinta”
Berpantang surut melangkah
Maju segenap jiwa raga
Hingga sampai ujung tetas sisa darah
Mempertahankan cinta
Mengangkat senjata gagah perkasa
Demi selembar nyawa
Berani mati kan membela
Memperjuangkan cinta
Dalam dada ada cinta
Semangat menyala
Prajurit lascar jiwa
Pahlawan cinta

                                    Akhir 2012

                                    “Laksmana Cinta”
Tertambat di dermaga
Pelabuhan rasa
Biduk sampan asmara
Laksmana cinta
Mengrungi luas samudra
Lautan biru sepanjang mata
Terpaan gelombang jiwa
Laksmana cinta
Terkembang layar asmara
Biduk haluan kemelut jiwa
Buih debur riak rasa
Laksmana cinta

                                    Akhir 2012

                                    “Sang Pecundang”
Kegagalan demi kegagalan
Goyah sendiurat rasa
Yang hanya serpih
Kepingan hati luka
Sekejap Cuma terasa
Mengecap manis cinta
Pahitnya kecewa
Kegagalan cinta
Nanar mata berharap
Rasa bersedekap
Sunyisenyap
Sayup luruh gelar derita

                                    Akhir 2012


                        “Akhiran”
“Bertaut mata berkelok alis
Wadah belanga rasa
Dari kata yang kutulis
Tak seindah pujangga cinta
Pelupuk mata yang bertikai
Tersemat zahir jiwa
Dari makna yang kurangkai
Tak sehebat penyair cinta

Tengadah doa terlerai
Berpadah tangan meminta
Dari madah yang ku untai
Tak segagah pahlawan cinta
Relunga rasa dengung ucap
Merengkuh bahteranya kota
Dari bahasa yang ku usap
Tak seteguh laksamana cinta
Maka tangan lelah menyanggah
Melebur menyibak tinta
Ku hanya insan yang tak sempurna
Buih debur riak cinta”
                                                Akhir 2012
            “Kalung Semangat Pertama
Di kaca pualam purba
Mutiara yang bertahta
Melukis rindu jiwa
Sekebat relung nestapa
Menghitung aku tak bisa
Mengapa aku meraba
Berkata aku terbata
Menulis aku mengeja
Mengingat aku sering lupa”
                                                Akhir 2012
“Dari wadah belanga air
Dari manda tiada kumahir
Jangan angkara yang bertahta
Dengan aksara aku terbata
Tangan menadah pundak bertanya
Dalam madah ku tak sempurna”
                                                            Akhir 2012
“Selapur sirih aku membuka
Dengan ucap merapal doa
Di penghujung akhir cerita
Rapat tangan sejajar
Aku masih banyak belajar


Insana pemula
Yang baru mengenal cinta
Di aksara melebur jiwa
Jalinan kata pengikat sukma
Tengadah jari berbanjar
Aku masih banyak mendengar”
                                                Akhir 2012
“Cinta sungguh misteri
Bertahta di ruang-ruang hati
Rahasia tersembunyi
Dari kehendak terpenuhi
Cinta sungguh misteri
Bagai meraih mimpi
Merengkuh angan tiada bertepi
Berharapkan menjadi
Cinta sungguh misteri
Tabir sukma relung hati
Dari sifat yang hakiki
Melebur di sanubari
Cinta sungguh misteri
Citra keindahan alami
Yang bahagia kan berseri
Yang merana kan meniti
Cinta sungguh misteri
Aksara-aksara yang terpatri
Makna kata tiada terganti
Madah bahasa mengikat hati
Cinta sungguh misteri
Kisah-kisah sejati
Lembar jiwa yang abadi
Yang tiada pernah mati
                      Akhir 2012






“Rindu dan Cinta”
                                  Cipt : Iwan Sekop Darat
Di haluan rasa ku meragu
Bersangga di gagang ku merapuh
Oh inikah rasa hatiku merindu
Berharap satu pintu menyinta
Sengketa hati bertentang rasa
Bilur cinta mengalun sungguh syahdunya
Galauku dalam dilemma
Resahku di dua rasa
Antara rindu dan cinta
Reff*rindu tergenang dalam rasa
Oh sungguh hebatnya
Dalam hati bertahta
Cinta mengambang dalam jiwa
Ku jadi tersiksa
Dilemma hati menyinta
Pada rindu ku berharap satu rasa tuk bersama
Pada cinta ku meminta setialah selamanya


  ( lagu rindu dan cinta dapat di lihat dan di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat )


Biodata Penulis

Lahir di dabosingkep, Kepulauan Riau pada tanggal 26 Januari 1976, terlahir dengan nama kecil yang akrab di sapa iwan. Tumbuh dan besar di kampung sekop darat(Dabosingkep ) beragama islam, berjenis kelamin laki-laki.
Kini menetap di Kisaran, Asahan Sumatera Utara, berpropesi sebagai pedagang sayuran di Pasar Kartini,Kiasaran dan juga pedagang di pasar kaget ( pekan) di sekitar kota kisaran.
Adapun beberapa karya tulis Iwan Sekop Darat.
1. Tentang Rindu
2. Tentang Rindu 2
3. Layang-Layang Zaman
4. Fatwa Cinta
5. Primadona Di ujung Trotoar
6. Madah Aksara
7. Tiang-Tiang Aksara
8. Do’a Si Marjan
9. Sulaman Aksara
10. Dilema Hati Menyinta
11. Pasukan Pramuka (Kisah Anak Pulau Dibalik Seragam Pramuka )
12. Bilur – Bilur Tinta ( Kumpulan Sajak )
13. Buih Debur Riak Cinta ( Kumpulan Sajak )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar