Sabtu, 14 Juli 2012

BUIH DEBUR RIAK CINTA Bag. I

BUIH DEBUR RIAK CINTA Bag. I


Kata Pengantar
            Alhamdulillah puji syukur kehadhirat ALLAH SWT saya ucapkan atas selesainya penulisan buku ini tanpa ridho dan petunjuk dari-Nya mustahil buku ini dapat dirampungkan. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian buku ini

            Buku ini berisikan beberapa puisi, syair, dan sajak bertemakan cinta dirangkum menjadi satu karya tulis. Dari butiran debu cinta deru asmara letupan pijar-pijar hati goresan pena lembar kertas bilur-bilur tinta.


Kisaran
Akhir 2012
Penulis


Iwan Sekop Darat


 “ Biar Saja “
                                                            Cipt : Iwan Sekop Darat

Dmy            B               Amy
Biar saja ku pendam sendiri
G                     Dmy
Asmara yang di hati
Dmy            B               Amy
Biar saja kau yang mengerti
G                     Dmy
Cinta di dalam diri
Dmy            B               Amy
Jangan lagi engkau dustai
G                     Dmy
Keinginan yang suci
Dmy            B               Amy
Jangan lagi engkau sembunyi
G                     Dmy
Lelah aku mencari
            B                     G
            Biar saja semua
            B                     A
            Sgala rasa di dada
Reff ***          Dmy        Amy               G     B     G         Dmy
                                Biarkan saja cerita cinta, mekar dihatimu
                        Dmy        Amy               G     B     G         Dmy
                            Biarkan saja asmara bicara tumbuh di dalam jiwa
                        Dmy        Amy               G     B     G         Dmy
                        Jangan lagi kau sembunyi hilang di dalam hati
                        Dmy        Amy               G     B     G         Dmy
                        Jangan lagi kau berlari lenyap di malam hari


            ( lagu biar saja dapat di dengar di you tube di pencarian iwan sekop darat )




“ Tetap Seperti Dahulu “
Dari detak denyut nadiku
Tiada berpaling akan rindu
Yang tegar kokoh bagai candi
Pada sekat-sekat ruang masa
Dicelah bias stupa
Ditengah rasa bertahta altar persembahan
Cinta yang diagungkan
Mungkin candi tlah banyak hilang tapak
Sekat-sekat ruang yang berlumut
Atau cahay yang tertutup debu menembus stupa
Ah,,,,,semua tlah usang
Namun cinta dan rindu ini takkan pudar
Tetap seperti dulu
Yang selalu menyayangimu
Sekalipun candi tinggal bongkahan batu
Hingga menjadi serpihan debu
Rasa saying ini takkan musnah
Dan takkan pernah berubah
                                                            Akhir 2012
“ Bunga Kertas Merah Pias “
Di koridor gerbong ujung rasa
Sepoi menerpa angin asmara
Berhembus dari tenggara
Menuju barat daya
Dahan bergoyang di ujung ranting hamper patah
Setangkai bunga kertas merah pias
Bermahkota pualam sari
Putik menanti kumbang atau kupu penghisap madu
Barisan semut beriring tak ingin terdahulu
Baruku tahu engkau rapuh
Seperti ranting yang hamper patah
Kemana kembang harum mekar pemikat sukma
Hanya karena terpaan angin tenggara
Tangkap kuncupmu layu sebelum berkembang

                                                                        Akhir 2012

“ Aku Yang Memandang “
Getar bibir hilang suara
Musnah seakan bisu
Tak sepatah kata terucap
Mata bertentang saling pandang
Pudar seakan hilang
Tak sekejap yang terlihat
Bagai patung bernyawa
Aku membantu dihadapanmu
Tanpa ada sedikitpun keberanian
Untuk ungkapkan apa yang ku rasakan
Apa semua harus ku tahan ?
Terkubur dan tersimpan ?
Aku selalu dihantui baying-bayang kekecewaan
Hingga membunuh rasaku sendiri
Dan mengubur semua impian
Biarlah
Bagiku engkau bintang
Bersinar terang dihati dan selalu kupandang
Walau tak bias ku bawa pulang
                                                            Akhir 2012
“  Roman Picisan “
Kisah cinta dua insan
Disepenggal babak roman picisan
Dengan pengorbanan berakhir kebahagian
Di tiap-tiap- jilid bercerita liku-liku kehidupan
Yang tak jarang air mata mengabadikan
Kelukaan dan kedukaan
Berselimut harta tahta dan kuasa
Kita terbelenggu oleh nilai budaya
Menjadi persimpangan rasa
Disaat hati menyinta
Itulah cerita cinta
Kita yang larut di dalamnya
Seakan menjadi peran utama
Mengaduk rasa
Tanpa kerasa
Setetes air mata jatuh tak tertahan
Di penghujung kisah cerita cinta
Roman picisan
                                                            Akhiran 2012
“ Serpih-serpih Cinta “
Di prasasti hati ku ukir namamu
Dari semua nama yang dulu pernah singgah dihatiku
Bagai bukti sejarah dalam hidupku
Yang mencintaimu, lebih dari napasku
Ku pahat sedemikian rupa
Aksara dari fatwa cinta
Benar hati ini rindu adanya
            Jika kelak aku tiada
            Prasasti ini sebagai bukti yang ada
            Dari rasa yang selalu menyapa cinta
                                                            Akhir 2012
Kadang aku bisu kala ditanya cinta
Kadang aku sedih kala disapa cinta
Kadang aku tersenyum kala dipeluk cinta
Kadang aku merana kala di uji cinta
Kadang aku kecewa kala di tinggal cinta
Ah,,,,cinta
Sulit ku mengungkapkannya
Dinatara bisu, sedih, tersenyum, merana, dan kecewa
Terkadang aku bahagia
Walaupun hanya sesaat atau selamanya
Aku yang tak mampu mengungkapkan tabirnya
Dari rasa warna dan nuansa
Hanya terpaku di cawan kemilaunya
                                                            Akhir 2012
Desir bayu diorindang rimbun bamboo
Terdengar syahdu buluh perindu
Itulah suara alam
Menyatu dalam hati dan pikiran
Kicau tiung saling kejar
Terbang rendah mengitari semak belukar
Ilalang menari dengan ritme jiwa
Membaur di rasa dan kerinduan
Laksana buluh perindu
Bagai kicau tiung
Bak tarian ilalang
Pesonamu bertandang hatiku
                                                Akhir 2012
Ku reguk madu cinta
Tetes-tetesnya terusku dahaga
Sampaiku mabuk karna cinta
Bersulam kata berhias aksara
Karenanya aku gila
Jauh dari logika
Tiada tercabar di alam nyata
Aku terpedaya
Dibuai cinta
                                                Akhir 2012
                        “ Tuah Cinta “
Ujar-ujar ucupku jadi
Kusebut cinta dari hati
Bertahta di sanubari
Raja dari alam mimpi
            Usap-usap lembut kusapa
            Biduk pengayuh sampan kemudi
            Berharap sejumput rasa
            Berteguh menyinpam janji
Jauh-jauh kerling mata
Batang kapas lubuk tempurung
Merengkuh berpaling rasa
Terkias kalbu terlarung
            Sejajar sirih setapak pinang
            Kapur yang mengingat
            Pendar lirih tapak riang
            Lajur ucap niat
                                                Akhir 2012
“Pantun Cinta “
Anak malaka duduk di tepi
Duduk di tepi bersengketa
Kemana arah biduknya hati
Haluan kemudi tak sekata

                        Duduk di tepi bersengketa
                        Sedang di tengah yang bercanda
                        Haluan kemudi tak sekata
                        Kan adakah jalinan cinta ?
Sedang di tengah yang bercanda
Meniti di syair lagu
Kan adakah jalinan cinta
Awal benci akhir rindu
                        Meniti di syair lagu
                        Terhadang pusaka kalbu
                        Awal benci akhir rindu
                        Terkadang rasa tiada tentu
Terhadang pusara kalbu
Terikat bertali rasa
Terkadang rasa tiada tentu
Hakikat misteri cinta
                        Antara bangku dengan meja
Dimana sekat aksara
Antara engkau dengan dia
Kemana kutambat cinta
Dimana sekat aksara
Seru di sebut membilang-bilang
Kemana kutambat cinta
Kayu hanyut tiang pun hilang
Seru disebut membilang-bilang
Bertekuk di hati resah
Kayu hanyut tiang pun hilang
Berpeluk kemudi patah
Bertekuk di hati resah
Mengambang di tuas percasutra
Berpeluk kemudi patah
Terombang-ambing di luas samudera
Mengambang di tuas percasutra
Meniti pualam kata
Terombang-ambing di luas samudera
Dilema hati dalam menyinta
Meniti pualam kata
Desah gincu yang berbisa
Dilemma hati dalam menyinta
Resah rindu galau ku rasa
Serpih debu dimakna
Sedepa kain sutra
Sedih pilu merana
Kecewa tiada terkira
Sedepa kain sutra
Bertali disebut sapa
Kecewa tiada terkira
Hati dibalut nestapa
Bertali disebut sapa
Tak urung menyeka
Hati dibalut nestapa
Berkerudung dengan duka
Tak urung menyeka
Yang disapa tak mengerti
Bak kerudung dengan duka
Hidup hampa rasa mati
Yang disapa tak mengerti
Soalan melilit tinta
Hidup hampa rasa mati
Tertelan pahitnya cinta
Soalan melilit tinta
Wadah jua tempat di rasa
Tertelan pahitnya cinta
Adakah obat penawar bias ?
Meniti sulaman sutra
Sulamannya yang serupa
Riang hati tiada terkira
Ketika cinta dating menyapa
Sulamannya yang serupa
Tangan sembbunyi memerahi
Ketika cinta dating menyapa
Awan bernyanyi bumi menari
Tangan sembbunyi memerahi
Berdentang di labuh pandang
Awan bernyanyi,bumi menari
Bulan bintang menabuh gendang
Berdentang di labuh pandang
Terpatri merengkuh jadi
Bulan bintang menabuh gendang
Matahari tak angkuh lagi
Terpatri merengkuh jadi
Berpeluh sulam aksara
Matahari tak angkuh lagi
Seluruh alam bersuka ria
Berpeluk sulam aksara
Berdentang bunyi makna kata
Seluruh alam bersuka ria
Riang hati dilanda cinta
                                                “ Petuah Cinta “
Tali di ujung basah
Terkadang luruh jua
Bersangga warangka
Sehingga tiada keruh
Hati kadang resah
Tak jarang cemburu di dada
Curiga bertaut sangka
Prahara rasa gemuruh
            Kayu yang berdahan
Pucuknya disematkan
Diserut dalam rindang
Berembun patah tak berkembang
Rindu yang tak bertuan
Kemana di alamatkan
Bertaut di rasa terlarang
Hati pun resah dan bimbang
Biduk secerah kemudi
Kayu yang menyangga
Hilir di ujung muara
Bahtera melewati
Hidup penuh arti
Kala cinta menyapa
Hari hari penuh tawa
Bahagia rasa dihati

Berbenang kain sutra
Memadu sulaman kata
Bertaut direlung tak bertepi
Serindang teduh rasa
Dari rindu dalam menyita
Berkabut diujung hati
Gelang gelang sehasta
Cincin melingkari
Cindai bercelah mahkota
Dusta yang bertahta
Janji di hianati
Cinta pun tlah ternoda
Waktu ruang masa
Tenggang hari hari
Paruh waktu tersita
Ragu dalam rasa
Bimbang di sanubari
Resah dalam menyinta
Nahkoda laksamana
Diarah kemudi
Bersemat bahtera
Titik noda asmara
Kala teracuni
Disaat hati mendua
                        Akhir 2012

                        “Hikayat Cinta”
Tersebutlah hikayat cinta
Lima aksara penuh makna
Unsure-nsur dari sifatnya
Fatamorgana dalam nuansa
Sudah tertera sejak dahulu kala
Dari adam hawa sampai Cleopatra
Disuarakan oleh Kasanova
Romeo dan Juliet jadi buktinya
Kerat baris Nostradamus yang misteri
Pada hakikat yang tersembunyi
Cinta tetaplah hakiki
Dari sifat yang tak terselami
Dari penomena cinta
Sufi sufi ternama bercerita
Amalan tasawuf memagari rasa
Dengan keikhlasan berlapang dada
Cinta tak lepas dari penciptanya
Dari karunia yang sekarang kita rasa
Taulah kita tanda kebesarannya
Dengan semua yang bermuara padanya

                                    Akhir 2012

                        “Kerajaan Cinta”
Kerajan cinta
Yang bertahta dirasa
Hati di nobat menjadi penguasa
Pikiran ditunjuk sebagai panglima
Niat adalah mentri yang setia
Hasrat penjaga istana
Dan rasa hulubalang-hulubalang tepercaya
Sedang nafsu adalah rakyat dengan beragam tingkah adat dan budaya
Sementara takdir menunjuk pada lama tidaknya ia duduk di singga sana

                                    Akhir 2012

                        “Gurindam Cinta”
Rindu dan benci selimuti rasa
Disitu letak hati menyita
Barang siapa berkata dusta
Disitu hati tak beroleh rasa
Hendaklah menjaga cinta
Daripada menuruti nafsu setan
Kasih dan saying hendaklah sejalan
Sebagaimana cinta dalam untaian
Ragu resah karna cinta
Tentu gelisah memikirkannya
Barang siapa mengapa cinta
Tentu bahagia beroleh hidupnya
Letak seru tanda bilangan
Rasa jua berkumandang
Satu hati dua cinta
Tentulah rasa angkat bicara
Satu hati satu jiwa
Tiada cinta yang terpedaya
Keruh rasa galau cinta
Sesungguhnya hati dalam dilema
Sebagaimana cinta bertepuk sebelah tangan
Pilihan hatilah terabaikan
Disini rindu disana saying
Satu penyebut dua pembilang
Memeluk bayang merangkuh angan
Disitulah rindu tiada bantuan
Barang siapa yang memahami cinta
Taulah ia hidup tiada yang sempurna
Terkadang cinta dikhianati
Lihatlah hati yang tersakiti
Pahami cinta dengan hati
Segala gerak ia terpuji
Deru nafsu dalam cinta
Rebuhlah rasa ternoda
                                    Akhir 2012

                        “Angin”
Desah malam geliat kelam
Di cumbu sang rembulan
Rajuk manja kerlip bintang
Angin berhembus pelan
Terbungkis rindu di pusara ragu
Gelegak hasrat bersiteru
Bertalu-talu dinding kalbu
Sedang rasa tiada tentu
Angin membawa berita
Lantunan kidung hasrat jiwa
Tersimpan di relung rasa
Berharap beroleh cinta

Siang petang malam rindu menjulang
Yang tersebut belum terbilang
Adakah perlu ditimbang
Ketika rasa berkumandang
Dari semua adalah soalan
Soalan hari yang dipertanyakan
Jawaban menuntun untaian
Saat cinta disuarakan

                                    Akhir 2012

                                    “Bagiku cinta”
Citra indah nuansaterikat aksara
Bagiku cinta
Celah ilusi nyata tiap angan
Bagiku cinta
Cabaran iman niat terekat amal
Bagiku juga cinta
Candu imajinasi nazam tambang angin
Bagiku cinta
Cara ikhlas nafas taaRuf awal
Bagiku cinta
Cakrawala insane nirmala tersemat aksara
Bagiku juga cinta
Cita idealism naluri tangkai asa
Bagiku cinta
Cadar ibarat nisbi tangkup angan
Bagiku cinta
Cernalah inti nasehat taati aturan
Bagiku cinta
Cerita indah nada tiada akhir
Bagiku juga cinta

                                    Akhir 2012

                        “Puisi Cinta”
Ku bangun singgasana di pahatan aksara hatimu
Di istana kalbu bertiang rindu yang tak bertepi
Alunan syair jiwa di telaga matamu
Ku selami riak buih memecah sukma sanubari
Saat sunyi menerpa ruang waktu
Memantul sepi menyeruak mimpi
Baru ku sadari berartinya engkau dalam hidupku
Di simpang rasa hati yang ku jalani
Semburat using siluet cakrawala
Di cawan beling-beling ku berkaca
Tanpamu hidupku hampa rasanya
Sebagaimana tulang-tulang berserakan tanpa nyawa

                                    Akhir 2012

                        “Nafas Cinta”
Uraian makna di pembulu nadi
Menampik rasa
Detak memompa tiada henti
Nafas cinta
Hidup sepanjang masa
Dengan kisah-kisah indah untuk dibaca
Melalui ribuan mil jalan asmaradi
Ujung kutub kemelut jiwa
Berhembus ke penjuru katulistiwa
Katulistiwa hati nafas cinta

                                    Akhir 2012

                        “Potret Cinta”
Pigura selaksa rupa
Dari wajah-wajah dunia
Retak seribu berpantul cahaya
Bermandikan nilam sukma
Rebah di pangkuan rembulan
Goresan ilusi jiwa
Menjalin untaian
Potret cinta
Paparan gugusan bintang
Di celah rembulan mengintip terang
Angin rindu bagai terbang
Melayang hinggap dan melayang

                        Akhir 2012

                        “Mutiara Cinta”
“Enkau tidak bias memisahkan antara kasih dan sayang seabagaimana rasa cinta
namun diantara benci dan rindu seteru gejolak jiwa baru engkau sadar, di antara
keduanya cinta itu tipis benangnya”
                                    Akhir 2012
“Jika dengan mata telanjang dirimu memandang terang alam dan isinya beserta
mentari dan bulan dan bintang maka pandanglah cinta dengan mata hatiyang
tenang agar tiada engkau dibutakan”
                                    Akhir 2012
“Jika  dengan tangan dirimu bias memegang, menggenggam bahkan
mencengkram dengan kuat apa yang dapat diraih tangan, maka dengan
hati peluklah angan dari jari-jari sanubari berlengan rasa menggapai cinta”
                                    Akhir 2012
“Bagai suara dari ucap gaung atau gema yang dapat didengar oleh teling
Sekalipun tanpa wujud bentukdan rupa tetap itu ada, namun gema cinta dari
suara hati, dengarlah dengan jiwa berseluruh rasa”
                                    akhir 2012
“Laksana angin menerpa,hembusannya kan terasa laksana cinta menerpa,
hembusannya kan di jiwa “
                                    akhir 2012
“Jika engkau menganggap cinta itu buta,
maka rabalah baris-baris aksaranya hingga dirimu tidak tergelincir oleh maknanya
                                    akhir 2012
“Jika engkau menganggap cinta itu keyakinan
Maka yakikan lah hatimu untuk menjalaninya”
                                    Akhir 2012
“Jikabagimu cinta itu keikhlasan
Maka bersihkanlah hatimu dengan segenap kerelaan”
                                    Akhir 2012
“Dan jika bagimu cinta itu kemunafikan
Maka dengan hati bukalah topeng kepalsuan”
                                    Akhir 2012
“Cinta memang penuh liku-liku,
Liku-liku rasa,liku-liku kehidupan
Liku-liku hidup dari buaian sampai menutup mata
Dari tiap-tiap bagian rasa”
                                    Akhir 2012
“Cinta dan pengorbanan adalah dua makna kata yang saling berkaitan,
Disaat mengenal cinta dituntut pengorbanan dan disaat pengorbanan angkat bicara,
Tak jarang kisah berakhir bahagia,ada kalanya pengorbanan lebih indah untuk di kenang
                                    Akhir 2012
“Cinta bukan perasaan,sebab apa yang dipaksakan akan berakhir dengan kepura-puraan”
                                    Akhir 2012
“Cinta tidak memandang harta,tahta,dan kasta
Karena tuhan menganugerahinya tanpa menyekat ruang-ruang baris aksaranya”
                                    Akhir 2012
“Cinta tempahan hati,dari gejolak jiwa dihulu rasa bermuara disanubari”
                                    Akhir 2012
“Jika engkau beranggapan mata belati tajam maka mata pena lebih tajam darinya
Dan jika engkau menganggap mata pena tajam maka mata hati lebih tajam darinya
Akan halnya cinta yang tertusuk belati ataupun pena tak separah cinta yang tertusuk hati
                                    Akhir 2012
‘Jika engkau ingin mengenal cinta,kenalilah darimu dulu yang tergenang rasa”
                                    Akhir 2012
“Cinta pandangan pertama adalah gejolak jiwa dari rasa awal tentang mata”
                                    Akhir 2012
“Anugerah cinta adalah hakikat hati dalam jiwa yang hakiki”
                                    Akhir 2012
“Jika dengan cinta engkau mengenal dunia maka engkau kan berusaha untuk tidak
Merusak alam dan seisinya
“Jika dengan cinta engkau mengenal sesama maka engkau kan berusaha untuk membuatnya bahgia”
“Dan jika dengan cinta engkau mengenal sang pencipta maka engkau akan selalu
Taat dan patuh dengan apa yang diperintahkan-Nya
                                    Akhir 2012
“Cinta bagai misteri,suatu rahasia alam dari nuansa gejolak rasa yang tersembunyi”
                                    Akhir 2012
“Rasa cemburu dan curiga membutuhkan cinta itu untuk saling setia dan terbuka”
                                    Akhir 2012
“Rasa cinta selalu dating tiba-tiba tanpa harus di komandoi oleh akal pikiran kita”
                                    Akhir 2012
“Cinta akan hinggap dan singgah di setiap insane seperti halnya napas,cinta bagai udara yang dihirup dan dikeluarkan dari rongga dada”
                                    Akhir 2012
“Jangan engkau melangkah mundur atau menoleh kebelakang,
Karena cinta menyapa dari depan”
                                    Akhir 2012
“Tuhan menganugerahi cinta pada setiap makluk ciptaannya,
Menurut kehidupan tiap-tiap mahkluknya agar dengan cinta
Tiap-tiap makhluk ciptaannya akan tahu cara memujanya”
                                    Akhir 2012
“Cinta titian jiwa perjalanan hati, sementara rindu jembatan kalbu persimpangan rasa
Sedangkan benci pertikaian sanubari dari niat yang tersakiti”
                                    Akhir 2012
“Ilmu cinta adalah ilmu tatanan rasa ucap asa dari hati untuk menyelaraskan rumus da metodenya dengan eksperimen dan hipotesa yang natural”
                                    Akhir 2012
“Cinta lebih tua dari manusia’
                                    Akhir 2012
“Ayat-ayat cinta merupakan bagian dari surat aksara rasa berkisah perjalanan hati di liku-liku hidup yang harus di jalani”
                                    Akhir 2012
“Sabda cinta merupakan perkataan hati yang hakiki”
                                    Akhir 2012
“Cinta bagai laying-layang arku harus seimbang putus benang jangan”
                                    Akhir 2012
                                                “Pelita Cinta”
Dengan pelita cinta ku terangi hatimu
Meredup cahaya dalam baying hilang rupa
Mungkin aku tak seperti matahari di hatimu
Yang dapat bersinar terang,menerangi relung kalbu
Maafkan aku yang hanya dapat
Memberikan satu titik cahaya diperjalanan hatimu
Dengan pelita cintaku
Walau setitik cahaya baik siang atau malam
Tak kan padam tetap menerangi celah hatimu
                                    Akhir 2012
                        “Haluan Cinta”
Layar terkembang siap arungi lautan
Disamudera kehidupan
Pantang besurut langkah
Kemudi nahkoda berterus arah
Berlayar setujuan di anjungan kerinduan
Bertambat setangkahan di dermaga hati pujaan
                                    Akhir 2012
                                                            “Bukti Cinta”
Jangan engkau tutup baris-baris awan rindu berarak
Dari ego berteriak serak
Mungkin rasa benci membuatmu menutup kehendak
Hingga membunuh rindu menyeruak sesak
Bagimu penghianatan cinta
Ketika rasa di dusta
Kasih terbagi dua
Jangan salah siapa
Terkadang engkau lupa memagar cinta
Beri satu kesempatan
Dalam pembuktian cinta
                                                            Akhir 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar